Sabtu, 05 Desember 2015

(Lanjutan) Ulang Tahun, atau Hari Kemerdekaan, atau Hari Jadi, atau Disnatalis, atau Apapun Sesukamu

Ini akan menjadi tulisan yang panjang. Jadi, bersabarlah untuk menuntaskan tulisan ini, seperti kalian bersabar akan rindu.

Sebenarnya, Kaum Puyenk, aku ingin segera menulis posting ini setelah aku menulis bagian pertama tanggal 4 bulan lalu. Nyatanya, aku baru menulisnya satu bulan kemudian. Ada banya faktor kenapa tulisan ini harus menunggu selama satu bulan. Pertama, kita lanjut saja pada yang kedua. Jadi faktor ketiga adalah karena eh karena... aku lupa. Yang jelas, laptoku ini sempat naik meja operasi (lagi) selama satu minggu, seperti halnya saa aku menulis Teatrikalisasi Puisi Bagian 2. Entah kenapa, setiap aku akan posting bagian ke 2seperti cerita ulang tahunku inilaptopku selalu bermasalah. Aku mulai curiga, apapun yang menjadi ke 2, selalu bermasalah. Seperti, istri kedua... atau, suami dari istri kedua. Tetapi, Kaum Puyenk, ini tidak menghentikanku untuk menulis cerita-cerita yang memiliki bagian-bagian di masa mendatang. Justru kalau bisa, aku ingin meulis cerita berseri yang menceritakan bagian kepala, bagian pinggang, bagian kaki, bagian tangan, dan segala macam bagian tubuh. Karena aku adalah, dokter umum.

Rabu, 04 November 2015

Ulang Tahun, atau Hari Kemerdekaan, atau Hari Jadi, atau Disnatalis, atau Apapun Sesukamu

Orang yang tidak gila, aku yakin seyakin-yakinnya Yakin anak bapaknya yakin, pasti ingat dengan tanggal tulang tahunnya, tanggal hari kemerdekaan dirinya, tanggal disnatalisnya, atau apapun yang diistilahkan orang-orang. Mereka pasti tahu tanggal berapa, bulan apa, tahun berapa, pertama kali menghirup udara dunia, meski bukan berarti ketika mereka baru lahir langsung mencatatnya sendiri tanggal kelahirannya. Aku rasa cukup seram jika kita membayangkan seorang bayi yang baru lahir, tiba-tiba saja ia bersuara cempreng, "Dok, bawakan saya sebongkah batu, palu, dan paku. Saya akan mencatat hari kelahiran saya ini sebagai prasasti." Padahal saat itu tim dokter persalinan tengah sibuk memotong tali pusarnnya. Maka seorang dokter memberinya sebuah pisau. Karena tidak ada batu, paku, dan palu, si bayi mencatat hari kelahirannya di tubuhnya sendiri dengan pisau, agar terlihat seperti tato abadi, dan keren. Tetapi itu menyeramkan. Sepakat?

Senin, 26 Oktober 2015

Teruntuk Engkau, Para Pelaku Sastra dan Budaya

Belakangan aku menyukai diskusi atau acara-acara tentang sastra atau kebudayaan. Dari sana, aku bisa belajar seperti apa kehidupan orang-orang di sekitarku, membicarakan isu-isu kekinian yang sedang hangat di tengah masyarakat, atau melihat hal-hal tradisonal yang mulai hilang. Kadang aku bertanya-tanya, kenapa aku tiba-tiba menyukai hal-hal semacam ini; beraktivitas dalam lingkungan sastra, membaca puisi, menghadiri diskusi-diskusi atau acara sastra atau kebudayaan, memerhatikan apa yang terjadi, kemudian menulisnya dalam sebuah cerita. Barangkali semua ini karena aku sedang menempuh kuliah bahasa dan sastra Indonesia. Mungkin jika aku kuliah jurusan teknik mesin, aku pasti menyukai oli samping, baut dan mur, juga trek-trekan di jalanan sambil membonceng cabe-cabean. Oke, kita berhenti di sini saja pembahasannya, karena aku tahu, pembahasan tentang cabe-cabean pasti sangat panjang. Ada cabe bawang, cabe kecap, cabe tomat, cabe terasi, dan banyak lagi macamnya. Bisa kalian bayangkan betapa panjangnya jika kujelaskan satu persatu? Jadi, marilah kita skip bagian ini.

Biasanya, acara-acara diskusi yang kuhadiri adalah acara tanpa harus membayar tiket masuk. Kalian tahu kan maksudku? Gratis. G R A H T E S. Jika aku diajak ke acara sastra atau kebudayaan, ada dua pertanyaan yang harus terjawab dengan jelas.

Kamis, 03 September 2015

Tulisan dengan Judul 'Semoga Ini Bukan Tulisan Terakhir di Blog Ini'

Bismillahirrohmanirrohim..

Tulisan ini ditulis dengan rasa panik yang mencekam, Kawan, karena aku baru tahu jika masuk ke akun blogger sudah tidak dapat menggunakan email Yahoo! Aku panik bukan kepalang! Bagaimana tidak panik, aku tidak bisa lagi masuk ke akun blogger dengan email Yahoo! karena blogger sudah berpindah tangan ke Google. Aku mencoba masuk menggunakan akun Yahoo! walau URL dan halaman blogger jelas-jelas menampilkan akun Google. Ini pemaksaan. Sesuatu yang tidak cocok yang dipaksa untuk disatukan. Aku merasa seperti laki-laki yang memaksa masuk ke toilet wanita. Ibaratnya begini:

Aku berjalan santai di sebuah mall sendirian. Lalu, tiba-tiba aku ingin buang air. Aku segera mencari toilet terdekat karena barang di perutku sudah siap meledak dan dapat menghancurkan satu mall. Tentu keselamatan ummat manusia nomor satu bagiku! Kemudian, aku menemukan toilet terdekat, dijaga oleh seorang satpam, bukan penjaga toilet, karena mall ini adalah mall bagi kalangan kelas atas. Aku menuju toilet pria. Sialnya, semua bilik toilet pria terpakai. Sementara barang berharga di perutku semakin menteror, dan keselamatan orang-orang satu mall terancam. Aku memutuskan pergi ke toilet wanita. Dan seperti inilah pemaksaan itu..