Aku menulis ini saat sepertiga malam. Suasana sunyi sekali. Saat
aku berwudu tadi, langit sedikit menaburkan benih-benih lautan. Sedikit sekali.
Mungkin bila aku berdiri di bawahnya, aku sama sekali tak akan kebasahan. Kedinginan,
itu pasti. Angin malam di sini selalu membuat orang-orang menggigil. Tapi,
sekarang gerimis itu sudah berhenti. Padahal, rintik gerimis itu begitu
syahdu dalam kehampaan dan kesunyian. Paling tidak, aku merasakan sedikit riuh.
Jumat, 24 November 2017
Selasa, 21 November 2017
Tiang Listrik: Isi Kepala Sarimin dan Desa Kelakar
Beberapa hari lalu orang-orang ramai membicarakan tiang listrik.
Sarimin, seorang bocah 8 tahun, jadi ikut penasaran dengan tiang listrik. Walaupun sekarang tampaknya topik itu sudah basi, tapi tampaknya pula tidak dengan Sarimin. Kata
orang-orang, tiang listrik sekarang sudah jadi pahlawan karena telah
menghentikan maling. Tiang listrik sekarang layaknya Superman, atau Batman,
atau Spiderman, atau pahlawan super lain di dalam kepala Sarimin, pahlawan yang selalu menolong orang-orang lemah dan mengalami kejahatan.
Langganan:
Postingan (Atom)